Bisakah kamu jelaskan bagaimana pembentukan BPUPKI? Pada masa menjelang kemerdekaan Indonesia, dibentuklah sebuah badan yang bertugas untuk menyusun rencana persiapan kemerdekaan tersebut. Badan tersebut bernama BPUPKI yang bertugas untuk menyelidiki dan mempelajari segala sesuatu yang dirasa penting terkait kemerdekaan Indonesia. Pembentukan BPUPKI sengaja dilakukan sebagai langkah awal usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.
Jelaskan Pembentukan BPUPKI
Pembentukan BPUPKI menjadi salah satu peristiwa penting yang mewarnai sejarah berdirinya Indonesia merdeka. Berkat badan ini, kemerdekaan Indonesia bisa diusahakan oleh para pendiri bangsa. BPUPKI menjadi wadah para tokoh pendiri bangsa bertemua dan merumuskan hal-hal penting terkait Indonesia merdeka.
Itulah sebabnya mengapa sehingga pembentukan BPUPKI menjadi peristiwa penting yang terus dikenang hingga kini. Hasil-hasil kerja dari badan ini ikut memuluskan langkah Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Nah, pada kesempatan ini kami akan memberikan penjelasan tentang peristiwa pembentukan BPUPKI. Materi ini akan mengulas secara lengkap latar belakang pembentukan BPUPKI dan alasan apa yang mendasari pembentukan badan ini. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang pembentukan BPUPKI semakin bertambah.
Yuk, berikut ini ulasannya...
Latar Belakang Pembentukan BPUPKI
Pembentukan BPUPKI berawal dari janji Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso yang akan memberikan kemerdekaan kepada bagnsa Indonesia. Janji tersebut sebagai imbas dari kekalahan berturut-turut yang dialami oleh militer Jepang di kancang peperangan melawan sekutu. Kekalahan yang membuat Jepang sangat terpukul adalah pada saat Angkatan Perang Amerika berhasil memukul mundur militer angkatan perang Jepang di Saipan Papua Nugini, pada bulan Juni 1944.
Kekalahan ini sampai membuat Hideki Tojo meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri Jepang. Pengunduran PM. Tojo menjadi awal dari kehancuran imperium Jepang. Tanda-tanda kekalahan total Jepang sudah mulai terlihat. Selanjutnya, posisi perdana menteri Jepang dijabat oleh Kuniaki Koiso.
Perdana menteri yang baru inilah yang menjanjikan bahwa Hindia Timur (Indonesia) akan dipersilahkan merdeka. Janji ini dikemukakan di depan sidang parlemen Jepang, Teikoku Ginkai. Mengikuti janji tersebut, Jepang juga memperbolehkan pengibaran bendera Merah Putih, namun tetap harus berdampingan dengan Hinomaru (Bendera Jepang).
Baca Juga:
Janji dari Jepang itu bertujuan agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang atau membantu pihak sekutu untuk melawan Jepang. Beberapa bulan berselang, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pengumuman itu disampaikan oleh Balatentara XIV melalui Jendral Kumakici Harada selaku kepala pemerintahan pendudukan militer Jepang di Jawa.
Pembentukan BPUPKI tentu saja sangat beralasan sebagai realiasi janji dari Perdana Menteri Jepang yang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Namun, tentu saja Jepang juga menginginkan ada timbal balik dari janji tersebut, yakni Indonesia harus membantu tentara Jepang melawan sekutu.
Tujuan utama pembentukan BPUPKI adalah untuk menyelidiki dan mempelajari segala sesuatu yang dirasa penting terkait pembentukan negara Indonesia merdeka. Dengan kata lain, BPUPKI bertugas untuk mempersiapkan semua hal penting yang berkaitan dengan tata pemerintahan Indonesia setelah merdeka.
Jumlah anggota BPUPKI yang diangkat saat itu adalah 67 orang, yang terdiri dari 60 orang tokoh dari Indonesia dan 7 orang anggota dari Jepang. Dari seluruh anggota BPUPKI tersebut, diangkatlah K. R. T. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua, serta Ichibangase Yosio dan R. P. Soeroso sebagai wakil ketua.
Demikianlah penjelasan tentang Jelaskan Pembentukan BPUPKI. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Perdana menteri yang baru inilah yang menjanjikan bahwa Hindia Timur (Indonesia) akan dipersilahkan merdeka. Janji ini dikemukakan di depan sidang parlemen Jepang, Teikoku Ginkai. Mengikuti janji tersebut, Jepang juga memperbolehkan pengibaran bendera Merah Putih, namun tetap harus berdampingan dengan Hinomaru (Bendera Jepang).
Baca Juga:
Janji dari Jepang itu bertujuan agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang atau membantu pihak sekutu untuk melawan Jepang. Beberapa bulan berselang, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pengumuman itu disampaikan oleh Balatentara XIV melalui Jendral Kumakici Harada selaku kepala pemerintahan pendudukan militer Jepang di Jawa.
Pembentukan BPUPKI tentu saja sangat beralasan sebagai realiasi janji dari Perdana Menteri Jepang yang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Namun, tentu saja Jepang juga menginginkan ada timbal balik dari janji tersebut, yakni Indonesia harus membantu tentara Jepang melawan sekutu.
Proses Pembentukan BPUPKI
BPUPKI yang telah dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 itu, kemudian dilanjutkan dengan pengangkatan anggota-anggota BPUPKI yang diumumkan pada tanggal 1 April 1945. Kemudian, pengangkatan ini diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 di Jalan Pejambon Jakarta, di gedung Cuo Sangi In (Gedung Departemen Luar Negeri sekarang).Tujuan utama pembentukan BPUPKI adalah untuk menyelidiki dan mempelajari segala sesuatu yang dirasa penting terkait pembentukan negara Indonesia merdeka. Dengan kata lain, BPUPKI bertugas untuk mempersiapkan semua hal penting yang berkaitan dengan tata pemerintahan Indonesia setelah merdeka.
Jumlah anggota BPUPKI yang diangkat saat itu adalah 67 orang, yang terdiri dari 60 orang tokoh dari Indonesia dan 7 orang anggota dari Jepang. Dari seluruh anggota BPUPKI tersebut, diangkatlah K. R. T. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua, serta Ichibangase Yosio dan R. P. Soeroso sebagai wakil ketua.
Anggota-Anggota BPUPKI
Beberapa referensi mengapatakan bawah anggota BPUPKI yang dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 itu berjumlah 67 orang. Jumlah ini sebenarnya kurang lengkap, sebab dalam prosesnya terjadi penambahan jumlah anggota BPUPKI. Sehingga, total keseluruhan anggota BPUPKI adalah 77 orang, yang terdiri dari 69 orang bangsa Indonesia dan 8 orang anggota Istimewa berkebangsaan Jepang. Berikut ini adalah nama-nama seluruh anggota BPUPKI- Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Rajiman Wedyodiningrat (Ketua)
- Raden Panji Suroso (Wakil Ketua)
- Itibangase (Ichibangase) Yosio (Wakil Ketua)
- Abdoel Gaffar Pringgodigdo (Sekretaris)
- Abdul Kaffar
- Abdul Kahar Muzakir
- Agus Muhsin Dasaad
- AR Baswedan
- Bandoro Pangeran Hario Purubojo
- Bendoro Pangeran Hario Bintoro
- Dr. Raden Buntaran Martoatmojo
- Dr. Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja
- Dr. Samsi Sastrawidagda
- Dr. Sukiman Wiryosanjoyo
- Drs. Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat
- Drs. Muhammad Hatta
- Haji Abdul Wahid Hasyim
- Bendoro Kanjeng Pangeran Ario Suryohamijoyo
- Haji Agus Salim
- Ide Teitiroo
- Ir. Raden Ashar Sutejo Munandar
- Mr. Mas Besar Martokusumo
- Ir. Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo
- Ir. Raden Ruseno Suryohadikusumo
- Ir. Sukarno.
- Itagaki Masumitu
- K. H. A Ahmad Sanusi
- K.H. Abdul Halim Majalengka (Muhammad Syatari)
- Kanjeng Raden Mas Tumenggung Ario Wuryaningrat.
- Ki Bagus Hadikusumo
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Asikin Natanegara
- Ir. Pangeran Muhammad Nur
- Kiai Haji Mas Mansoer.
- Kiai Haji Masjkur.
- Liem Koen Hian
- Mas Aris.
- Mas Sutarjo Kartohadikusumo
- Masuda Toyohiko
- Matuura Mitukiyo
- Miyano Syoozoo
- Mr. A.A. Maramis
- Mr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro.
- Mr. Mas Susanto Tirtoprojo
- Kiai Haji Abdul Fatah Hasan
- Mr. Muhammad Yamin
- Mr. Raden Ahmad Subarjo
- Mr. Raden Hindromartono,
- Mr. Raden Mas Sartono.
- Mr. Raden Panji Singgih.
- Mr. Raden Suwandi.
- Mr. Raden Syamsudin
- Mr. Raden, Sastromulyono.
- Mr. Yohanes Latuharhary
- Ny. Mr. Raden Ayu Maria Ulfah Santoso
- Ny. Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
- Oey Tiang Tjoei
- Oey Tjong Hauw
- P.F. Dahler
- Parada Harahap
- Prof. Dr. Mr. Raden Supomo.
- Prof. Dr. Pangeran Ario Husein Jayadiningrat
- Prof. Dr. Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma
- Raden Abdul Kadir
- Raden Abdulrahim Pratalykrama
- Raden Abikusno Cokrosuyoso
- Raden Adipati Ario Purbonegoro Sumitro Kolopaking
- Raden Adipati Wiranatakoesoema V.
- Raden Mas Margono Joyohadikusumo
- Raden Mas Tumenggung Ario Suryo
- Raden Otto Iskandardinata
- Raden Ruslan Wongsokusumo
- Raden Sudirman
- Raden Sukarjo Wiryopranoto
- Tan Eng Hoa
- Tanaka Minoru
- Tokonami Tokuzi
Kesimpulan
Jadi, jika ada pertanyaan tentang jelaskan pembentukan BPUPKI, maka jawabannya bisa dibaca pada bagian Proses Pembentukan BPUPKI di atas.Demikianlah penjelasan tentang Jelaskan Pembentukan BPUPKI. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.