Di saat mengemudi, komunikasi antar pengemudi umumnya dilakukan dengan menggunakan isyarat dan penyalaan lampu yang ada di bagian eksterior mobil. Seperti contohnya, ketika ada mobil ingin berhenti, maka lampu rem akan menyala.
Menyalanya lampu rem ini akan digunakan oleh pengemudi di belakangnya sebagai informasi bahwa mobil di depan sedang mengerem dan menurunkan kecepatan sehingga ia juga perlu mengerem dan menurunkan kecepatan agar terhindar dari tabrakan.
Atau contoh lainnya pada saat kendaraan berbelok, pengemudi wajib menyalakan isyarat berbelok dengan menyalakan saklar untuk berbelok. Dengan begitu, Lampu Belok (Turn Signal Lamp) yang ada di sisi badan mobil (sesuai arah belok) akan menyala dan berkedip.
Selain itu, lampu pada kendaraan juga berfungsi untuk membantu penglihatan mata saat mengemudi mobil di malam hari, disaat kondisi jalan berkabut dan penuh asap, atau digunakan sebagai kode dan isyarat untuk menyalip kendaraan.
Nah, pada artikel berikut, kami akan menginfomasikan, jenis-jenis lampu yang umum ada pada eksterior mobil berikut beberapa cara mengggunakannya.
Lampu kepala (Headlamp) berfungsi sebagai lampu penerangan utama pada bagian depan mobil yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.
Lampu kepala memiliki peran yang sangat penting saat berkendara, khususnya disaat-saat pengemudi membutuhkan cahaya dan penerangan untuk melihat kondisi jalan, seperti contohnya pada malam hari, cuaca hujan, atau saat kondisi jalan berkabut.
Di dalam lampu kepala (headlamp), biasanya memiliki 2 filamen, satu untuk Lampu Jauh (high), dan satu lagi untuk Lampu Dekat (Low). Namun ada juga yang dibuat secara terpisah antara Low Beam dengan High Beam. Meskipun hanya terdapat dua filamen, Lampu Kepala (Headlamp) memiliki tiga fungsi dan cara kerja, yaitu
Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Dekat (Low) ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Jauh (High) ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
Fungsi Lampu Tembak ini umumnya digunakan pada kondisi-kondisi insidental atau digunakan sebagai kode-kode tertentu selama berkendara, seperti contohnya disaat akan menyalip kendaraan lain.
Anda hanya perlu menarik tuas saklar lampu untuk menghidupkan fungsi Lampu Tembak dan melepaskan tuas untuk menonaktifkannya
Lampu Senja berfungsi sebagai penanda dan posisi mobil bagi pengendara lain disaat cuaca dan kondisi cahaya luar dalam keadaan redup (saat senja hari, malam hari atau cuaca berkabut).
Untuk bagian depan, Lampu Senja memiliki sebutan Front Position Lamp. Umumnya, lampu ini bentuknya kecil dan memiliki satu kawat filamen dengan daya sekitar 5-10 watt, terletak dekat dengan Lampu Kepala (Headlamp).
Sedangkan untuk bagian belakang, Lampu Senja dikenal sebagai Rear Position Lamp. Lampu ini umumnya digabung menjadi satu lampu dengan lampu rem.
Ini artinya dalam satu bohlam lampu tedapat dua kawat filamen. Satu untuk lampu rem dan satu lagi untuk Lampu Senja (Rear Position Lamp). Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Senja ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
Daytime Running Lamp (DRL) atau bisa juga disebut Daytime Running Light adalah piranti lampu tambahan yang banyak diaplikasikan pada mobil-mobil keluaran terbaru saat ini. DRL umumnya dibuat dari lampu led berdaya tahan tinggi.
Pada beberapa tipe, DRL tidak hanya diaplikasikan pada bagian depan kendaraan, namun juga di pasang dibagian belakang mobil.
DRL memiliki fungsi untuk menunjuang keselamatan berkendara terutama pada saat siang hari dimana intensitas cahaya matahari akan lebih kuat dan dapat mengaburkan pandangan mata terhadap posisi kendaraan.
DRL akan selalu menyala secara otomatis dan memancarkan cahaya ketika mobil dihidupkan . Hal ini akan membantu pengguna lain untuk lebih waspada saat berkendara.
Lampu Kabut (Fog Lamp) adalah lampu yang digunakan pada saat kondisi jalan berkabut / berasap. Sebagai lampu tambahan, Lampu Kabut biasanya diletakkan pada bagian bawah kendaraan terutama pada bagian bumper.
Fog lamp umumnya memiliki pancaran warna berwarna Kuning yang dianggap dapat menembus kabut. Meskipun begitu, kini banyak pula kendaraan yang menggunakan warna putih untuk Lampu Kabut ini.
Lampu Belok (Turn Signal Lamp) adalah lampu yang digunakan untuk memberikan isyarat ketika kita ingin berbelok atau berpindah jalur.
Sebagai contoh, ketika mobil berbelok ke kiri, maka Lampu Belok yang ada di sisi kiri bagian depan dan belakang mobil akan menyala dan berkedip bersamaan. Dengan begitu, pengemudi dibelakangnya akan mengetahui bahwa mobil depan akan berbelok ke kiri.
Lampu Belok memancarkan cahaya berwarna kuning yang berkedip dengan interval waktu tertentu.
Untuk menggunakannya kita perlu menggeser tuas saklar keatas atau kebawah sesuai dengan arah belok kendaraan. Saat posisi setir dan mobil kembali lurus, maka Lampu Belok ini otomatis akan mati dengan sendirinya.
Lampu Peringatan Bahaya (Lampu Hazard) adalah lampu yang digunakan untuk kondisi-kondisi darurat seperti disaat mobil berhenti akibat ban kempes atau mogok. Terletak pada ke empat sudut kendaraan dengan warna kuning, warna yang sama dengan warna Lampu Belok.
Lampu Hazard pada dasarnya merupakan lampu belok, namun ketika saklar Lampu Hazard digunakan, maka ke empat lampu belok berwarna kuning akan menyala dan berkedip disaat yang bersamaan.
Baca juga : kesalahan saat menggunakan lampu hazard
Lampu Rem berfungsi untuk memberi informasi kepada pengendara lain yang berada dibelakang bahwa mobil sedang di rem /menurunkan kecepatan kendaraan. Ini artinya, Lampu Rem akan menyala secara otomatis disaat pengemudi menekan pedal rem untuk melakukan pengereman.
Lampu Rem wajib memancarkan cahaya berwarna merah dan otomatis menyala ketika pedal rem ditekan. Untuk Lampu Rem ini penggunaannya tidak bergantung pada kondisi cuaca dan cahaya, melainkan bergantung pada posisi pedal rem mobil.
Sesuai namanya, Lampu Mundur (Reverse Lamp) adalah lampu yang otomatis akan menyala dengan warna putih ketika mobil bergerak mundur. Fungsinya, untuk memberikan isyarat pada orang dibelakangnya bahwa mobil sedang berjalan mundur.
Lampu mundur hanya ada dibagian belakang mobil dan hanya akan menyala otomatis ketika tuas persneling mobil berada pada posisi R (mundur).
Menyalanya lampu rem ini akan digunakan oleh pengemudi di belakangnya sebagai informasi bahwa mobil di depan sedang mengerem dan menurunkan kecepatan sehingga ia juga perlu mengerem dan menurunkan kecepatan agar terhindar dari tabrakan.
Atau contoh lainnya pada saat kendaraan berbelok, pengemudi wajib menyalakan isyarat berbelok dengan menyalakan saklar untuk berbelok. Dengan begitu, Lampu Belok (Turn Signal Lamp) yang ada di sisi badan mobil (sesuai arah belok) akan menyala dan berkedip.
Selain itu, lampu pada kendaraan juga berfungsi untuk membantu penglihatan mata saat mengemudi mobil di malam hari, disaat kondisi jalan berkabut dan penuh asap, atau digunakan sebagai kode dan isyarat untuk menyalip kendaraan.
Jenis - Jenis lampu pada eksterior mobil
Nah, pada artikel berikut, kami akan menginfomasikan, jenis-jenis lampu yang umum ada pada eksterior mobil berikut beberapa cara mengggunakannya.
#1. Lampu Kepala (Headlamp)
Lampu kepala (Headlamp) berfungsi sebagai lampu penerangan utama pada bagian depan mobil yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.
Lampu kepala memiliki peran yang sangat penting saat berkendara, khususnya disaat-saat pengemudi membutuhkan cahaya dan penerangan untuk melihat kondisi jalan, seperti contohnya pada malam hari, cuaca hujan, atau saat kondisi jalan berkabut.
Di dalam lampu kepala (headlamp), biasanya memiliki 2 filamen, satu untuk Lampu Jauh (high), dan satu lagi untuk Lampu Dekat (Low). Namun ada juga yang dibuat secara terpisah antara Low Beam dengan High Beam. Meskipun hanya terdapat dua filamen, Lampu Kepala (Headlamp) memiliki tiga fungsi dan cara kerja, yaitu
Lampu Dekat (Low Beam)
Lampu Dekat adalah lampu pada headlamp yang memiliki jarak pancar cahaya sekitar 40-100 Meter. Umumnya, Lampu Dekat memiliki daya sekitar 55 watt dan digunakan untuk kondisi normal pengendaraan.Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Dekat (Low) ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
Lampu Jauh (High Beam)
Lampu Jauh adalah lampu pada headlamp yang memiliki jarak pancar sekitar 100-300 Meter. Umumnya, Lampu Jauh memiliki daya 60 watt dan digunakan untuk kondisi-kondisi tertentu seperti kondisi jalan tanpa lampu penerangan atau pada saat kondisi jalan berkabut.Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Jauh (High) ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
Lampu Tembak (Flash/Dimmer)
Lampu Tembak (Flash/Dimmer) pada dasarnya merupakan gabungan antara Lampu Jauh dan lampu Dekat. Ketika menggunakan fungsi Lampu Flash ini, maka Lampu Jauh dan Lampu Dekat akan menyala disaat yang bersamaan.Fungsi Lampu Tembak ini umumnya digunakan pada kondisi-kondisi insidental atau digunakan sebagai kode-kode tertentu selama berkendara, seperti contohnya disaat akan menyalip kendaraan lain.
Anda hanya perlu menarik tuas saklar lampu untuk menghidupkan fungsi Lampu Tembak dan melepaskan tuas untuk menonaktifkannya
#2. Lampu Senja
Lampu Senja berfungsi sebagai penanda dan posisi mobil bagi pengendara lain disaat cuaca dan kondisi cahaya luar dalam keadaan redup (saat senja hari, malam hari atau cuaca berkabut).
Untuk bagian depan, Lampu Senja memiliki sebutan Front Position Lamp. Umumnya, lampu ini bentuknya kecil dan memiliki satu kawat filamen dengan daya sekitar 5-10 watt, terletak dekat dengan Lampu Kepala (Headlamp).
Sedangkan untuk bagian belakang, Lampu Senja dikenal sebagai Rear Position Lamp. Lampu ini umumnya digabung menjadi satu lampu dengan lampu rem.
Ini artinya dalam satu bohlam lampu tedapat dua kawat filamen. Satu untuk lampu rem dan satu lagi untuk Lampu Senja (Rear Position Lamp). Untuk menggunakannya anda tinggal memutar switch Lampu Senja ke posisi "ON" pada simbol seperti gambar dibawah ini
#3. Daytime Running Lamp (DRL)
Daytime Running Lamp (DRL) atau bisa juga disebut Daytime Running Light adalah piranti lampu tambahan yang banyak diaplikasikan pada mobil-mobil keluaran terbaru saat ini. DRL umumnya dibuat dari lampu led berdaya tahan tinggi.
Pada beberapa tipe, DRL tidak hanya diaplikasikan pada bagian depan kendaraan, namun juga di pasang dibagian belakang mobil.
DRL memiliki fungsi untuk menunjuang keselamatan berkendara terutama pada saat siang hari dimana intensitas cahaya matahari akan lebih kuat dan dapat mengaburkan pandangan mata terhadap posisi kendaraan.
DRL akan selalu menyala secara otomatis dan memancarkan cahaya ketika mobil dihidupkan . Hal ini akan membantu pengguna lain untuk lebih waspada saat berkendara.
#4. Lampu Kabut (Fog Lamp)
Lampu Kabut (Fog Lamp) adalah lampu yang digunakan pada saat kondisi jalan berkabut / berasap. Sebagai lampu tambahan, Lampu Kabut biasanya diletakkan pada bagian bawah kendaraan terutama pada bagian bumper.
Fog lamp umumnya memiliki pancaran warna berwarna Kuning yang dianggap dapat menembus kabut. Meskipun begitu, kini banyak pula kendaraan yang menggunakan warna putih untuk Lampu Kabut ini.
#5. Lampu Belok (Turn Signal Lamp)
Lampu Belok (Turn Signal Lamp) adalah lampu yang digunakan untuk memberikan isyarat ketika kita ingin berbelok atau berpindah jalur.
Sebagai contoh, ketika mobil berbelok ke kiri, maka Lampu Belok yang ada di sisi kiri bagian depan dan belakang mobil akan menyala dan berkedip bersamaan. Dengan begitu, pengemudi dibelakangnya akan mengetahui bahwa mobil depan akan berbelok ke kiri.
Lampu Belok memancarkan cahaya berwarna kuning yang berkedip dengan interval waktu tertentu.
Untuk menggunakannya kita perlu menggeser tuas saklar keatas atau kebawah sesuai dengan arah belok kendaraan. Saat posisi setir dan mobil kembali lurus, maka Lampu Belok ini otomatis akan mati dengan sendirinya.
#6. Lampu Peringatan Bahaya (Lampu Hazard)
Lampu Peringatan Bahaya (Lampu Hazard) adalah lampu yang digunakan untuk kondisi-kondisi darurat seperti disaat mobil berhenti akibat ban kempes atau mogok. Terletak pada ke empat sudut kendaraan dengan warna kuning, warna yang sama dengan warna Lampu Belok.
Lampu Hazard pada dasarnya merupakan lampu belok, namun ketika saklar Lampu Hazard digunakan, maka ke empat lampu belok berwarna kuning akan menyala dan berkedip disaat yang bersamaan.
Baca juga : kesalahan saat menggunakan lampu hazard
#7. Lampu Rem (Stop Lamp / Brake Lamp)
Lampu Rem berfungsi untuk memberi informasi kepada pengendara lain yang berada dibelakang bahwa mobil sedang di rem /menurunkan kecepatan kendaraan. Ini artinya, Lampu Rem akan menyala secara otomatis disaat pengemudi menekan pedal rem untuk melakukan pengereman.
Lampu Rem wajib memancarkan cahaya berwarna merah dan otomatis menyala ketika pedal rem ditekan. Untuk Lampu Rem ini penggunaannya tidak bergantung pada kondisi cuaca dan cahaya, melainkan bergantung pada posisi pedal rem mobil.
Centre High Mount Stop Lamp (CHMSL)
Di beberapa kendaran pabrikan, ada yang menambahkan Lampu Rem tambahan sebagai standard produksi. Umumnya diletakkan dibagian tengah kendaraan pada posisi yang lebih tinggi dari kedua posisi lampu rem yang ada di kanan kiri bodi mobil. Lampu Rem jenis ini dikenal dengan sebutan Centre High Mount Stop Lamp (CHMSL)Emergency Stop Signal (ESS)
Pada beberapa kendaraan modern saat ini sudah ada yang menambahkan fiutr dan fungsi tambahan pada Lampu Rem, yaitu Emergency Stop Signal (ESS). ESS ini akan membuat Lampu Rem berkedip secara cepat apabila terjadi pengereman mendadak saat berkendara.#8. Lampu Mundur (Reverse Lamp)
Sesuai namanya, Lampu Mundur (Reverse Lamp) adalah lampu yang otomatis akan menyala dengan warna putih ketika mobil bergerak mundur. Fungsinya, untuk memberikan isyarat pada orang dibelakangnya bahwa mobil sedang berjalan mundur.
Lampu mundur hanya ada dibagian belakang mobil dan hanya akan menyala otomatis ketika tuas persneling mobil berada pada posisi R (mundur).